CITA-CITA
Cita-cita
bisa kita sebut dengan istilah lain yang sepadan yaitu: Niat, Do’a, Permintaan,
Keinginan, Angan-angan, Mimpi (Dream), Tujuan Hidup, sesuatu yang kita kejar,
sesuatu yang membuat kita bergerak menuju ke arahnya. Sesekali cita-cita itu
juga muncul tanpa kita menyadarinya, cita-cita seperti ini biasanya mengandung
kekuatan daya wujud yang besar, sehingga tanpa kita sadari juga cita-cita itu
muncul dalam kehidupan kita. Misalnya; suatu saat Anda sedang jalan-jalan sama
keluarga Anda di sebuah tempat wisata. Saat Anda dan keluarga sedang
melihat-lihat beberapa toko souvenir, tiba-tiba sebuah mobil bagus berhenti di
depan toko. Pintu mobil terbuka dan keluarlah sebuah keluarga muda yang terdiri
dari ayah, ibu dan 2 orang anak. Mereka terlihat begitu bahagia dan ramah,
menuju ke toko souvenir juga seperti Anda. Nah, melihat pemandangan seperti
itu, Anda jadi tersentuh dan dengan penuh perasaan (bahagia atau kagum)
terlintas dalam benak Anda menginginkan sebuah kondisi seperti itu, punya mobil
bagus, uang banyak, keluarga bahagia. Eh.. tidak berapa lama
kemudian, entah beberapa tahun, Andapun mengalami kondisi seperti itu.
Apa yang terjadi dalam
secuil kisah itu, adalah sebuah ungkapan berkaitan dengan sebuah keinginan.
Keinginan itu muncul tanpa Anda sadari namun penuh kekuatan, karena ketika Anda
menginginkannya Anda sertakan emosi di dalamnya. Jadi cita-cita bisa saja
berupa lintasan keinginan dari hati (baca bawah sadar) yang tidak Anda sadari.
Keinginan yang tiba-tiba muncul karena sebuah peristiwa bisa juga dalam bentuk
sesuatu yang merugikan bagi diri Anda. Misalnya; suatu saat Anda sedang dalam
kondisi bete atau kesal, tiba-tiba ada seorang pengemis datang pada Anda dan
minta recehan. Karena Anda sedang tidak enak perasaan, maka dengan sedikit
marah Anda menyuruh pergi si pengemis itu dan dalam hati Anda mengatakan secara
tidak disadari begini; “saya sendiri saja lagi susah kok minta, dikira cari
uang tidak susah apa?” Nah, efek dari pernyataan yang Anda affirmasikan dari
lubuk hati (sebut bawah sadar) ternyata membawa kepada kehidupan Anda yang
penuh kesusahan. Itulah kinginan atau cita-cita Anda.
Jadi, cita-cita adalah sebuah keinginan yang muncul dari dalam diri Anda yang paling dalam, yaitu hati Anda, yang terkadang Anda tidak menyadarinya. Inilah yang disebut sebagai innamal a'malu binniyat, sesungguhnya amal (dan hasilnya) tergantung dari niat/keinginan. Jika niat atau cita-cita itu hanya diucapkan di bibir saja tanpa merasuk ke dalam hati sanubari (bawah sadar) maka niat/cita-cita tersebut tidak akan terwujud. Terwujudnya cita-cita itu bukan kita sendiri yang mewujudkannya tetapi Allah SWT yang akan membimbing kita menuju perwujudan cita-cita itu. Hal ini sesuai dengan firmannya Aku ini sebagaimana prasangka hamba-Ku. Prasangka adalah sesuatu gambaran yang ada di dalam hati kita, bawah sadar kita, yang terkadang orang menyebutnya sebagai keyakinan.
Hal penting yang perlu Anda ketahui adalah bahwa tidak setiap cita-cita itu akan terwujud, sebab cita-cita pada hakekatnya adalah sebuah kondisi di mana Anda ingin merasakan keadaan tersebut. Anda ingin menjadi orang kaya, kemudian Anda membayangkan bahwa dengan kekayaan Anda bisa menikmati kesenangan dunia, namun kondisi mental dan pola pikir (keyakinan) Anda tentang kekayaan tidak memungkinkan bagi Anda untuk menjadi orang kaya, artinya Anda tidak memiliki kelayakan untuk diberi kekayaan, maka Anda tidak akan jadi orang kaya. Tetapi Allah yang maha pemurah akan memberikan rizki pada Anda dalam bentuk yang lain, sesuai dengan karakter Anda, misalnya diberi teman yang dermawan dan kaya sehingga Anda sering ditraktir makan yang enak, naik mobil dia yang mewah, atau hal lainnya. Nah, terkait dengan masalah keyakinan, mari kita sambung pada tulisan beirkutnya.
Komentar
Posting Komentar